“Bisnis Buku Paket dan foto Bupati – Wabup Takalar kini mengisi perjalanan 100 hari kerja kepemimpinan Bupati Firdaus Dg Manye – Wabup Hengky Yasin”.
TAKALAR – Upaya Pemerintah Kabupaten Takalar dikepemimpinan Bupati Firdaus Daeng Manye telah menerapkan sistim digital yang dituangkan dalam 7 Program unggulan. Namun usaha tersebut mengalami sendatan cukup serius akibat ulah oknum yang merasa dekat dan menjadi bagian diperjuangannya pada pilkada kemarin.
Adalah bisnis yang dinilai mencoreng dunia pendidikan karena diduga ada intervensi serius terhadap pendidik dengan sebuah keharusan pembelian berupa foto Bupati – Wabup dan buku paket. Kedok bisnis ini terkesan memaksa pihak sekolah untuk membeli menggunaan Dana Operasional Sekolah (BOS).
Kabar menyebar, sasaran pasar jual beli dua paket bisnis ini terdiri dari sekolah tingkat TK-Paud, SD, hingga SMP se-Kabupaten Takalar diwajibkan membeli foto Bupati dan Wakil Bupati Takalar serta paket buku.
Kabar lain juga menyebutkan dua nama inisial R dan D merupakan orang dekat Bupati Takalar yang jadi tokoh dua bisnis yang menjanjikan untung besar.
Kepala Dinas Pendidikan Takalar, Darwis mengaku tidak ikut campur dalam pengadaan tersebut. “Semua penyedia ke saya minta izin untuk menawarkan, jadi saya bilang silakan ke sekolah karena mereka yang lebih tahu,” ujar Darwis.
Pernyataan Kadis tersebut menuai tanya, benarkah sekolah diberikan kebebasan dalam hal menentukan jadi tidaknya transaksi jual beli buku dan foto….?
Polemik ini akan terus bergulir sepanjang tak ada kejelasan. Masyarakat dan pemerhati pendidikan menanti langkah tegas dari pihak berwenang untuk mengusut dugaan penyalahgunaan dana BOS dilingkungan pendidikan khususnya di Takalar. (K7/rd)
Leave a Reply