Kisah Awal Karier Limbad, dari Pegawai Honorer hingga Jualan Jamu

pemaharuanpost.com/prestasi.——Master Limbad melakukan perjalanan panjang sebelum setenar saat ini. Sebelum dikenal sebagai pesulap, Limbab banyak melakukan pekerjaan.

Limbad awalnya merupakan pegawai honorer di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.

Pria asal Tegal yang memiliki garis keturunan dari pedagang ini lahir di Dukuhsalam, Slawi, pada 6 Juli 1972

“Terus terang saya ini orang tidak mampu, begitu juga dengan orang tua saya. Sebagai tenaga honorer, saya hanya digaji Rp 70 ribu sebulan. Tapi di zaman itu saya merasa berkah karena saya masih bisa menabung,”katanya saat diwawancara beberapa waktu lalu.

Setelah menikah dengan Susi, ia berpikir jika hanya mengandalkan gaji saya sebagai pekerja honorer, tidak akan cukup.

“Saya kemudian berpikir untuk mengembangkan bakat saya dalam bersulap. Saya banting tulang dalam membangkitkan kembali talenta yang sejak kelas 4 SD saya tekuni. Saya pun memilih untuk keluar kerja dari Dinas P&K,” ucapnya lagi.

Langkah pertama yang dilakukannya adalah dengan berjualan jamu keliling kampung. Namun yang unik, dalam jualan jamunya Limbad dibubuhi dengan aksi sulap sehingga banyak pembeli yang tertarik.

Nah, setelah berjalan sekitar satu tahun, penghasilan dari jualan dan aksinya cukup besar, maka ia pun memilih untuk total di sulap. Limbad mulai melakukan pertunjukkan sulap di lapangan, dimana orang yang akan menonton harus membeli tiket masuk.

“Syukurnya ternyata banyak yang suka dengan trik sulap saya, sehingga penghasilan saya menjadi lebih besar. Besarannya bisa 20 kali lipat dibandingkan saya menjadi pegawai honorer sebelumnya. Tapi waktu itu jangkauan show saya masih di sekitar Tegal,” ungkapnya.

Sebagai hasil dari kerja kerasnya dalam bidang sulap dan paranormal, akhirnya tahun 1999 Limbad pun mampu membangun rumah di Tegal.

Dengan memiliki rumah sendiri, ia mengaku sangat berbahagia. “Setelah memiliki rumah sendiri, terasa makin banyak keberkahannya. Job selalu ada, baik job sulap maupun job paranormal. Orang panggil saya bisa sebagai pesulap, bisa juga sebagai paranormal. Ada panggilan job di TMII, saya dan anak istri pun berangkat. Begitu seterusnya,” terangnya lagi.

Saat ini dirinya dikenal sebagai seorang pesulap Indonesia yang mengawali debutnya sejak duduk di bangku SMA. Popularitasnya semakin menanjak tatkala ia dinobatkan sebagai Master Magician dalam acara The Master yang ditayangkan oleh stasiun RCTI.

Di setiap penampilannya, Limbad konsisten dengan alirannya, faqir magic, sebuah aliran yang selalu menampilkan adegan-adegan yang berbahaya dan memancing ketegangan.

Awal sebutan master Limbad dimulai dari keikutsertaannya dalam ajang pencarian bakat di RCTI di tahun 2009.

Dikisahkannya, kala itu stasiun TV tersebut menggelar pencarian bakat tanpa mantra. Limbad pun seketika tertarik dan berangkat ke Jakarta bersama sang istri. Sebagai modal mengikuti ajang ini, Limbad hanya membawa sebuah rantai.

“Dalam aksi saya kan lebih suka kekerasan seperti potong leher lah, apa lah. Saya belajar trik sulap ini dari kelas 4 SD. Dulu saya sering diajak oleh Pak Elang Sukarta. Saya belajar dari dia, dan dia selalu memakai saya untuk peragaan. Setelah lulus sekolah, saya kembangin sendiri trik sulapnya sampai kemudian menjadi mahir,” ujarnya

Sesaat setelah daftar sebagai peserta, tim juri yang terdiri dari Romy Rafael, Deddy Corbuzier, dan lainnya merasa kaget dengan yang dibawa oleh Limbad.

Limbad sendiri awalnya merasa tidak percaya diri, karena pesertanya sangat banyak dengan peralatan yang lebih canggih.

“Alat-alat mereka canggih semua, semenara saya hanya rantai. Tapi bismillah saja, saya praktekkan di depan mereka, tubuh saya dililit oleh rantai tersebut, digembok pula, dalam sekejap saya bisa hancurkan rantai itu. Mereka pada kaget.”

Namun yang menjadi masalah adalah, Limbad memiliki masalah pada kamera. Ia selalu demam kamera. Setiap kali akan di-shoot, Limbad selalu tak bisa bicara. Padahal yang harus diucapkannya tidaklah banyak, hanya nama, tanggal lahir, dan data lainnya.

“Saya diambil gambar sampai 50 kali, tapi saya selalu tak bisa bicara. Master Deddy bilang sudahlah tidak usah ambil saya, karena masih banyak peserta lain yang bagus dan bisa bicara di depan kamera,”ucapnya.

“Tapi kata yang lain jangan, katanya, bakat saya bagus, sayang kalau dibuang begitu saja. Akhirnya, saya diciptakan dengan karakter tidak usaha berbicara. Sehingga orang kenal saya memang tidak bisa bicara,”

Sebagai pelengkap karakternya, Limbad pun ditemani dengan burung hantu yang membuat dirinya terkesan lebih sangar. Dengan burung tersebut, karakter Limbad pun semakin terbentuk.

Termasuk Limbad pun diajari bagaimana cara berakting dengan baik, meskipun tidak berbicara.

Dengan berbagai atraksi tradisional yang dilakukannya, membuat rating TV pun semakin naik. “Bagi saya, ini rezeki dan nasib saya. Allah SWT itu Maha Kuasa, kalau sudah kun, fayakun,” pungkasnya.

Diakuinya, jejaknya di dunia paranormal dimulai ketika dirinya diajak oleh Eyang Ratih dari Bali. Dirinya dipercaya oleh Eyang Ratih untuk menjadi ikon paranormal.

Dari tahun 1999 sampai sekitar tahun 2005, Limbad selalu berkeliling bersama Eyang Ratih. “Banyak gebyar paranormal dilakukan. Masing-masing menunjukkan kemampuannya. Nah, saya kan lebih suka yang ekstrim. Saya tunjukkan kemampuan saya, ternyata makin banyak yang menyukai,” sahutnya.

Cek selengkapnya https://infojateng.us/ivKyYK

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*