Tingkatkan Pemasaran Hasil Perikanan: Guru Besar IPB dan Rektor ITP Takalar Beri Arahan Petambak di Takalar

PP. Takalar. Untuk meningkatkan produksi dan pemasaran hasil perikanan budidaya di Takalar, Rektor Institute Teknologi Pertanian Takalar (ITP) Dr. Hj. Irma Andriani, S.Pi, M.Si bersama Guru Besar Manajemen Perubahan dan Inovasi Sekolah Bisnis Institute Pertanian Bogor (IPB) memberikan arahan bagi petambak.

Kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) kabupaten Takalar turut menggandeng Balai Budidaya Air Payau (BBPAP) tersebut berlangsung di Gedung PKK Takalar.

Prof. Syamsul dalam arahannya menyampaikan bahwa dalam kegiatan apapun, pemasaran menjadi ujung tombak, dan inovasi dibutuhkan dalam pemasaran ini. Artinya kita mencari hal baru dari produk kita, karena dengan pemasaran yang baru akan menjadi nilai tambah.

Kabupaten Takalar, Kata Prof. Syamsul Maarif merupakan daerah yang cukup besar potensi khususnya dalam sumberdaya perikanan tangkap. Namun, Permasalahan pemasaran di Takalar yakni panjangnya rantai distribusi.

“Ini perlu di perkecil oleh Pemerintah, dan  kehadiran mall UMKM yang akan dibuka oleh pemerintah kabupaten Takalar semoga bisa menjadi jawaban dari permasalahan ini. Mall UMKM ini saya kira menjadi yang pertama ya. Jadi produk UMKM dari olahan perikanan difasilitasi oleh pemerintah untuk dipasarkan,” kata Prof. Syamsul.

Lebih jauh, dijelaskan permasalahan lain dalam pemasaran hasil perikanan yakni fluktuasi harga yang tidak jelas, mutu ikan yang tidak memenuhi standar, keterbatasan infrastruktur pendukung pemasaran.

Sementara itu, Rektor ITP Takalar Dr. Hj. Irma Andriani, S.Pi,.M.Si dalam arahannya menyampaikan bahwa kedepan tambak yang belum diberdayakan harus mulai diberdayakan. 

“Dan kita harus memikirkan agar tambak kita bisa dibudidayakan secara berkelanjutan. Kegiatan pelatihan seperti itu merupakan upaya pemerntah menjadikan kita sebagai pelaku pembangunan sebagai subjek bukan sebagai objek. Karena selama ini kita hanya menjadi objek bukan subjek sehingga pemerintah tidak tahu apa kebutuhan kita,” papar Hj. Irma.

    (Rheni)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*