PP. Takalar. Hangatnya perbincangan terkait harga pupuk yang akhir-akhir ini dikabarkan meroket, dan menjadi bagian keresahan patani pada musim tanam tahun ini.
Hampir dipasikan bahwa harga pupuk yang terpantau pada seluruh wilayah di Takalar dikisaran harga 130-140 Ribu perzaknya. Hal tersebut indikasi adanya lonjakan harga tersebut lantaran ada kolaborasi harga pupuk subsidi dan non subsidi. Bahkan informasi dari wilayah Polut harga urea sudah mencapai 145 ribu ambil pada pengecer, dan hingga 150 ribu ketika terima di tempat.
Namun yang menjadi pertanyaan bahwa kenapa hal ini terjadi ?. Padahal akhir Desember 2020 lalu. Pihak Dinas Pertanian Takalar memberikan rekomendasi penambahan kuota sebanyak 2500 ton, yang terbagi kepada 5 distributor yang ada di Takalar.
“ ini sementara kita selidiki kemana larinya yang 2500 ton itu ?. karena kalau itu sampai di petani, maka keresahan para petani terkait pupuk tidak akan terjadi.” Ungkap Muh. Iqbal. Sekretaris Dinas Pertanian beberapa hari lalu.
Terlait adanya tamahan kuota yang di duga tidak sampai pada petani yang mengakibatkan harga pupuk melonjak memang patut di usut lebih jauh. Siapa sangka memang terjadi sebuah konsfirasi yang kerjakan oleh oknum-oknum yang mau menguras keuntungan lebih.
Salah satu pihak distributor yang menangani wilayah Polut berusaha di konfirmasi lewat pesan WhatsApp. Mengungkapkan bahwa tambahan kuota tersebut untuk 9 Kecamatan, dan bukan 5 distributor.
“Tabe.. Tambahan Kuota u/ 9 kecamatan ye, bkn 5 distributor.” (Jumat:29-01-2021)
Namun ketika di tanya siapa yang menyalurkan ?. Hingga berita ini dilansir belum memberikan tanggapan. <mg>
Leave a Reply