PP. Takalar – wabah covid 19 telah melumpuhkan semua sendi kehidupan, tak luput dunia pertanian. Dan juga nerimbas pada Musim hujan yang tidak menentu menyempurakan penderitaan petani. Seperti siklus biasa yaitu pada bulan juni yang biasanya sudah memasuki musim kemarau,dimana merupakan momen bagi petani untuk mengadu keberuntungan dengan menanam palawija atau tanaman musiman pasca panen padi disawah kini menuai kendala.
Besar harapan pada masa-masa sekarang aktifitas akan di mulai untuk mengais penghasilan dalam upaya mengumpulkan pundi-pundi rupiah dari tanaman ini, namun apa daya faktor cuaca dan pandemi covid merontokkan harapan itu. hasil pertanian nyaris tak bernilai harga karena daya beli masyarakat yang rendah ditambah dengan tidak adanya pengiriman barang antar pulau maupun export menjadikan masyarakat tani menjadi dilema.
kenapa tidak, biaya yang dipakai dari mulai bibit sampai pupuk dan obat-obatan tidak sedikit, giliran panen tidak ada pembeli, kalapun ada pasti dengan harga yang tidak sebiasa.
Menyikapi hal ini, BUMDES Lakatong Sejahtera yang diketuai Sukmawati mencoba melakukan terobosan, ibarat cabe yang banyak ditanam masyarakat lakatong dengan hamparan puluhan hektar sepanjang persawahan lakatong, akan menjajaki eksport ke china.
Terobosan ini akan memanfaatkan dana Bumdes untuk menampung cabe masyarakat yang selanjutnya export ke China dengan harapan mampu meningkatankan pendapatan petani dan PAD Desa Lakatong.
Menurut sekdes Lakatong, Syahrir tola via WA “ terobosan ini bisa terlaksana sebagai bentuk keprihatinan pemerintah Desa yang dinakhodai PLT Muh. Anwar, SH,”
Lebih rinci Syahrir tola kepada pembaharuanpost.com, menjelaskan “BUMDES dan Tokoh-tokoh masyarakat menyusuri lankah tersebut untuk menjawab keresahan masyarakat dengan harapan menjadi semangat baru buat masyarakat Lakatong agar tetap bertani dan menjalani kehidupan normal baru ditengah pandemi covid. Semoga inovasi ini menjadi spirit dan contoh untuk inovasi2 lain terutama BUMDES lain dalam memaksimalkan potensi Desa dan kearifan lokal desa ditengah pandemi covid.” pungkas Daeng Tola, sapaan akrab Sekdes Lakatong.(Laporan: Rahman Raja)
Leave a Reply