PP. Takalar. Hingga Malam ketiga Sepertinya Pekan Expo dan Pesta UMKM 2020 yang dipusatkan di Lapangan H. Makkatang Dg. Sibali. Dalam rangka memeriahkan Hari Jadi Takalar ke-60 yang di laksanakan oleh Perusda Panrannuagku lalai dari kesiapan untuk menyambut para pedagang yang ikut menggelar usahanya.
Hal ini bisa dilihat dari sering padamnya lampu yang tersambung ke lapak-lapak mereka. Selain yang juga di keluhkan adalah ,mahalnya sewa lokasi. Padahal para pengusaha yang datang bukan hanya berasal dari Takalar sendiri, tapi bahkan dari luar daerah.
Ibarat Rico Hasim Tundah penjual batu terapi Indonesia (Germanium / Jahanam Loloda). Mengaku bahwa expo kali ini sepertinya sepi pengunjung dan juga sepi pembeli.
“Kelihatannya Expo ini selain sepi pengunjung, juga sepi pembeli. Kami ambil satu petak lokasi dengan harga tiga ratus ribu, dengan luas 3×3 meter.” Ungkap Rico.yang mengaku berasal dari Kalimantan.
Apa yang di ungkap Rico, lain pula yang di cerita seorang pedagang bernama Muhlis. Yang mengaku dari Makassar. Dia mengelukan mahalnya sewa lokasi dan juga seringnya lampu padam ketika pembeli sudah mulai datang ke lapaknya.
“lampu sering mati Pak. Membuat pembeli juga enggan untuk mampir. Yang paling sedihnya lagi kalau pembeli sudah mulai merapat dan lampu tiba-tiba mati. Kan otomatis pembeli langsung pergi.” Keluh Muhlis. (Rabu Malam: 11-03-2020).
Melihat suasana Pekan Expo dan Pesta UMKM 2020 di Takalar, sebenarnya peminatnya ada. Ini terbukti bahwa lokasi yang disiapkan telah di penuhi para pedagang. Namun yang menjadi keluhan tetap tertuju kepada mahalnya sewa tempat yang di tekankan oleh paniti pelaksana. Selain soal sewa tempat, juga yang paling di keluhkan adalah masalah lampu yang sering mati, dan juga animo daya beli masyarakat yang kurang, Sehingga hal tersebut menjadi perbincangan para pesewa lokasi malam ini. (pP)
Leave a Reply