
PP. Takalar. Sekolah menengah Pertama (SMP) Negeri 3 Takalar yang dulunya merupakan salah satu lingkup pendidikan yang menjadi pencetak siswa siswi berprestasi dan minim masalah, ketika dikepalai oleh kepsek sebelum-sebelumnya, namun sekarang ini justru terkesan berbanding terbalik. Hal ini lantaran sekarang banyaknya masalah dan persoalan dilingkungan sekolah dibawah kendali Kamirullah S.pd selaku Kepsek.
Dengan kekuasaannya menjabat selaku kepsek SMP Negeri 3 Takalar yang disertai dengan hadirnya keluarga dekat disekelilingnya, justru malah dinilai menjadi benalu dalam menciptakan pendidikan yang berkualitas.
Bagaimana tidak, beberapa persoalan yang terjadi selama dipimpin oleh Kamirullah S.pd rata rata dilakukan oleh keluarga dekatnya yang terkesan selalu berbuat semaunya di dalam lingkungan sekolah karena mengandalkan kekuasaan sang kepsek selaku leader, ibarat contoh ketika menantu kepsek yang masuk dilingkungan sekolah melakukan percobaan penganiayaan terhadap security sekolah sampai berujung pada dugaan pencemaran nama baik security yang dilakukan oleh besan kepsek belum lama ini.
Saat dimintai keterangannya oleh media (sabtu :26-10-2019), Kamirullah S.pd mengatakan, “sebenarnya saya juga pusing dengan keluarga dekat yang berdomisili disekitar lingkungan sekolah yang sering buat masalah di lingkungan sekolah, jadi kalau ada masalah, saya pribadi merasa bingung dan kurang bisa berbuat apa apa, masuknya dimana dan keluarnya pun dimana” ucapnya bingung.
“Kalau persoalan dugaan pencemaran nama baik security Sekolah yang adanya pembahasan kata kata dari besanku, yang menyebut security tukang pajak kantin sekolah dan tidak bisa beli rokok tanpa uang pajak kantin sekolah yang disertai kata kata binatang, itu sebenarnya ada aturan yang telah lama diberlakukan di lingkungan sekolah untuk dana kebersihan pekarangan sekolah sebagai bentuk partisipasi terhadap security yang senantiasa dan rutin bersihkan lingkungan sekolah dan aturan itu pihak sekolah yang buat untuk partisipasi setiap pemilik kantin” ucap kepsek.
Dengan menarik kesimpulan dengan hadirnya kepala sekolah di SMP Negeri 3 Takalar, justru diduga keras dijadikan batu loncatan untuk keluarganya disekitar lingkungan sekolah untuk membuat masalah dan persoalan selanjutnya yang dapat mengakibatkan ketegangan didalam berlangsungnya kegiatan belajar mengajar yang kurang harmonis dan kurang terfokus karena banyaknya masalah didalam lingkungan sekolah. (Tim) /x.8�9��f
Leave a Reply