PP. Takalar. Rapat Paripurna Sidang Hak Interpelasi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Takalar sangat menyesalkan atas ketidakhadirnya Bupati Takalar H Syamsari di lantai II gedung DPRD Takalar, Jum’at (01/10).
Ketidak hadiran Bupati Takalar sangat di sesalkan bukan hanya para anggota dewan, akan tetapi juga masyarakat yang hadir baik di dalam ruang rapat paripurna maupun yang mendengarkan dari luar pagar gedung, sesalan ini lantaran apa yang di harapkan untuk mendengarkan penjelasan H. Syamsari di hadapat para wakil rakyat dan juga para tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan ormas yang hadir memenuhi undangan. Tidak dapat mendengarkan suara sang bupati yang doyan melakukan mutasi, dan gonta ganti PLT kepala desa. Dan pengubar janji palsu terkait bantuan sapi lewat pemegang kartu yang perkenalkannya lewat janji-janji kampanyenya 3 tahun lalu.
Yang paling menarik lantaran Bupati Takalar hanya mengirim perwakilannya yaitu, PLH Sekda Rahmansyah Lantara. Sehingga juru bicara penggagas hak interpelasi H. Jabir Bonto yang juga wakil ketua DPRD Takalar menganggap bahwa kehadiran Rahmansyah Lantara pada rapat paripurna DPRD tersebut sebagai Bupati palsu.
Apa yang diperagakan oleh Bupati Takalar H. Syamsari adalah wujud pelecehan terhadap institusi DPRD Takalar.
“Ketidak hadiran Bupati pada rapat paripurna ini, adalah bentuk pelecehan. Padahal kita hanya ingin mempertanyakan berbagai kebijakan yang telah dilakukannya, termasuk pemanfaatan dana covid, serta hal yang melanggar aturan yang sudah diputuskan pengadilan namun tidak dilaksanakannya. Bupati Takalar tidak konsisten” Urai H. Jabir Bonto. Yang di support dengan tepuk tangan.
Perlu diketahui bahwa sebelum rapat paripurna DPRD Takalardi mulai. Terpantau bahwa Bupati Takalar sempat berapa di seputar lapangan H. Makkatang Dg. Sibali. Setelah itu sempat mampir di sebuah rumah makan di pusat kota Takalar bersana Dirut RSUD PDN, serta Dirut PDAM dan beberapa kerabat lainnya.(Leo/Chal)
Leave a Reply