
PP. Nasional. Kasus pengeroyokan yang mengakibatkan tewasnya anggota TNI AU Prada Riki Hidayat pada Rabu malam, hingga kini masih dalam penanganan Polres Metro Bekasi Kota. Prada Rifki tewas setelah dikeroyok sekira 20 orang di lokasi biliar di Pondok Gede, Kota Bekasi.
Dari hasil penelusuran di lokasi, pengeroyokan terhadap Prada Riki berawal dari perseteruan kelompoknya dengan seorang pemuda mabuk. Lantas pemuda mabok tersebut memanggil teman-temannya hingga terjadilah pengeroyokan yang berujung tewasnya Prada Riki.
Ini berdasarkan keterangan seorang juru parkir yang berada di lokasi, saat pengeroyokan berlangsung. Namun juru parkir ini enggan mengungkap namanya, karena alasan keselamatan.
“Jadi awalnya sebelum keributan, ada orang mabuk mengambil bola biliar yang sedang dimainkan korban dan temen-temennya,” kata juru parkir di lokasi kejadian kepada Okezone.
Prada Riki dan teman-temannya kesal kemudian ribut dengan orang mabuk tersebut. Bahkan si orang mabuk sempat dipukuli, tapi langsung dilerai oleh petugas keamanan biliar. Selanjutnya, orang mabuk tersebut pergi.
Tak berselang lama, orang mabuk tadi datang lagi bersama puluhan orang. “Nah saya pikir masalahnya sudah selesai setelah orang itu pergi dari lokasi, tapi ternyata dia datang lagi” akunya.
Orang mabuk bersama kelompoknya menghampiri meja biliar korban. Mereka membawa senjata tajam dan langsung mengamuk memukuli kelompok Prada Riki. Kelompok korban sempat melawan, namun akhirnya kabur karena kalah jumlah. Tinggallah Prada Riki sendiri.
“Korban ini langsung menjadi sasaran amarah puluhan orang tersebut. Saya juga sempet takut dan memilih menghindar dari lokasi,” terangnya.
Setelah suasana mereda, masih kata sang juru parkir itu, dia dan beberapa warga menemukan korban di parkiran ruko dalam keadaan sudah terkapar. Tubuhnya terdapat sejumlah luka tusuk. Menurut saksi mata tersebut, warga sempat hendak menolong tapi ternyata korban sudah meninggal. (Okezone News)
(ris)
Leave a Reply